Kamis, 26 Januari 2012

I am in Misery

I am in misery
There ain't nobody who can comfort me, oh yeah

Sepenggal lirik dari lagu Misery milik Maroon 5 yang menggambarkan keadaanku saat ini. Sedara nyata saya memang sedang cukup tidak karuan saat ini. Kacau, sedih, pusing, galau. Banyak hal negatif yang tengah hinggap di dalam jiwa saya. Bahkan beberapa sikap orang-orang terdekat saya memperburuk keadaan.

Saya bingung. Sudah hampir 3 bulan ini saya menganggur. Sebelum perjalanan memang saya sempat diterima bekerja dan dapat mulai bekerja awal desember tahun lalu. Akan tetapi perkataan seorang sahabat membuat saya memutuskan untuk tidak jadi menerima tawaran bekerja dari perusahaan yang sebelumnya telah menerima saya. Dan pada saat menunggu, dikabarkanlah saya oleh teman saya bahwa penerimaan dari kantornya paling dilakukan setelah tahun baru karena akan membereskan berbagai masalah dahulu. Akhirnya saya menghilangkan harapan untuk dipanggil ke perusahaan itu.


Alhamdulillah masih ada satu perusahaan yang masih membutuhkan tenaga saya. Saya diminta untuk ke Jakarta untuk lebih meyakinkan saya tentang perusahaan itu karena sebelumnya saya sempat menolak karena ada beberapa alasan yang kurang bisa saya terima. Akhirnya saya ke Jakarta dan dijelaskan beberapa hal dimana saya rasa saya sudah yakin untuk bergabung di sini. Akan tetapi takdir berkata lain, h-1 sebelum hari yang dijanjikan saya mendapat panggilan untuk wawancara dari perusahaan tempat teman saya bekerja. Akhirnya... Akan tetapi ini membuat saya jadi agak bimbang. Saya memutuskan untuk mencoba menahan tawaran dari perusahaan yang memanggil saya ke Jakarta karena saya ingin mencoba mendengar tawaran dari perusahaan tempat teman saya bekerja tersebut. Ternyata pada hari pemanggilan hanyalah test tertulis saja. Itu membuat saya ragu untuk memberi jawaban kepada perusahaan sebelumnya dan saya putuskan untuk kembali menahannya untuk hari itu dan mencoba untuk menerimanya keesokan harinya. Akan tetapi keesokan harinya perusahaan itu tidak kembali menghubungi saya dan saya dipanggil untuk wawancara oleh perusahaan tempat teman saya bekerja. Pada saat wawancara saya cukup PD karena setelah beberapa kali saya wawancara saya juga diterima. Dikabarkanlah bahwa maksimal akan diberi kabar lagi 2 minggu kemudian.

Ke PD-an saya sangat tinggi untuk diterima di tempat itu. Akan tetapi hari demi hari saya lewati dan tidak ada panggilan sama sekali. Sampai waktu libur kantor tersebut saya masih berharap untuk dapat panggilan. Ibu saya banyak menyalahkan keputusan yang saya ambil. Ceramah ini itu. Membuat saya semakin desperate. Membuat saya semakin tidak nyaman. Membuat saya semakin gila.

Setelah memasuki tahun 2012. Panggilan tak kunjung datang. Saya pastikan, saya sepertinya tidak dibutuhkan oleh tempat itu. Dan saya benar-benar bingung. Mungkin tidak seharusnya saya menahan perusahaan yang memanggil saya ke Jakarta. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kekecewaan dan kesedihan ada di hati. Hari demi hari saya mencoba mencari perusahaan lain yang membutuhkan jasa iOS Developer, akan tetapi masih belum juga saya temukan. Tak kurang ibu saya menceramahi kesalahan saya mengambil keputusan dan itu membuat saya semakin pusing dan merana.

Akhirnya ada juga lowongan untuk iOS Developer di Bandung dan sayapun melamar ke sana. Saya amat berharap saya dapat diterima di sini. Sebuah perusahaan game dimana salah seorang dosen saya juga bekerja di sana. Akan tetapi sampai detik ini panggilan sama sekali belum ada. Saya mencoba mencari lagi ke lain tempat. Tapi kelihatannya sudah telat. Hal ini membuat saya hopeless. Membuat saya semakin terpuruk. Membuat saya agak malas untuk meminta kepada-Nya.

Mungkin ini hukuman dari-Nya karena saya menyia-nyiakan rezeki dari-Nya, karena saya sudah terlalu percaya diri. Yah, sudah lah. Nasi sudah menjadi bubur. Kita hanya bisa belajar dari pengalaman.

Selain hal tadi, masih ada yang membuat saya desperate. Tapi untuk yang ini sudah agak terobati dengan berbagai saran dari sahabat lama dan bacaan-bacaan penuh makna. Yup, apa lagi masalah yang selalu menghinggapi saya selain masalah C.I.N.T.A.

Masih sama kasusnya. Mungkin akan saya jelaskan agak jelas. Saya tengah menyukai seseorang sekarang. Dan banyak adik-adik saya yang juga mengenalnya. Hal ini saya ceritakan pertama kali kepada adik saya yang memang saya jadikan tempat curhat. Dia menanggapinya dengan cukup fun. Tapi memberi beberapa nasihat dengan baik tentang sikap saya yang memang agak gila waktu itu. Sayapun menceritakannya kepada teman-teman saya yang seangkatan. Secara baik mereka mendukung saya. Salah seorang dari mereka memberikan saya beberapa saran untuk mendekatinya.

Akan tetapi ketika saya menceritakan kepada salah seorang adik saya. Saya mendapat tanggapan yang agak kurang menyenangkan hati saya. Adik saya ini saya anggap cukup kompeten dan penilaiannya membuat saya cukup bingung, sedih, pusing, galau, ga karuan, dan lain-lain. Yang pasti membuat saya jadi tidak menentu. Ketika hal ini saya ceritakan kepada adik saya yang lain, adik saya yang inipun menyetujui pendapat adik saya yang sebelumnya. Alhasil, saya jadi semakin galau dan tidak menentu dan karuan. T.T.

Saya akhirnya menceritakan hal ini pada teman-teman lama saya. Salah seorang memberi pendapat yang cukup bisa menenangkan hati saya. Sebelumnya, untuk menenangkan hati ini dan menjernihkan jiwa dan pikiran dari segala macam masalah yang ada pada dunia di ujung sana saya memutuskan untuk melakukan perjalanan sehingga saya berpisah dari mereka untuk sementara waktu dan saya bisa menghirup udara yang lebih segar dari biasanya dan menghilangkan kepenatan pikiran.

I am in misery
There ain't nobody who can comfort me, oh yeah
Why won't you answer me?
Your silence is slowly killing me
Girl you really got me bad
You really got me bad

Sebenarnya masalah cinta inilah yang membuat jiwa ini kacau balau beliau pada awalnya. Dan sekarang masalah pekerjaanpun menambah kerumitan pikiran saya. Huh, entah kapan saya bisa keluar dari situasi ini kalau begini caranya. Tidak ada tempat yang bisa membuat saya nyaman sekarang. Semoga Allah memudahkan saya menemukan ketentraman dalam jiwa dan harapan dapat semakin meluas. Aamiin... 

1 komentar:

  1. sama dengan kasus gw nih..
    terlalu pilih2 jadinya malanh kelamaan menganggur..

    sekarang dimana bro?

    BalasHapus