Selasa, 20 Desember 2011

Sayounara...


Manusia, makhluk Sang Khalik yang paling sempurna. Hati dan akal lah yang membedakan manusia dengan makhluk-Nya yang lain. Dan kadang kala hati bertolak belakang dengan akal manusia sendiri.

Cinta adalah salah satu perasaan yang berasal dari hati manusia. Dan kebanyakan pada zaman sekarang karena cintalah manusia mengikrarkan janji untuk sehidup semati. Terdengar sangat indah bukan. Akan tetapi, terkadang cintapun dapat membawa kedukaan bagi yang mengalaminya. Ketika cinta tidak bermuara pada yang kita harapkan, ketika cinta bertepuk sebelah tangan, ketika cinta sudah tak lagi dapat dipertahankan.


Sebagai manusia sayapun pernah merasakan cinta. Atau lebih tepatnya sekarang pun tengah merasakannya. Cinta yang tengah kurasa tumbuh disaat cinta yang lain mulai layu. Cinta ini pernah kukubur dan kembali tumbuh karena ada yang menyiraminya dari atas tanah.

Tapi kini aku sedang bingung. Aku bingung apa yang kulakukan. Jalan apa yang harus kupilih. Langkah apa yang harus kuambil. Aku bingung bersikap. Aku bingung bertindak. Kau tampak menjauh dariku. Padahal sebelum kusampaikan maksud hatiku, kita begitu dekat. Maaf jika aku memang tidak bisa mengerti dirimu seutuhnya.

Aku memang pernah mengubur rasaku padamu dan mencoba mencari yang lain. Kala itu kurasa itulah yang terbaik untukku dan dirimu. Kini ia menyeruak kembali begitu tau apa yang engkau alami. Tak tenang hati ini. Berharap engkau baik-baik saja. Mencoba untuk menjadi sandaran bagimu. Mencoba untuk menjadi kakak yang baik untukmu. Tapi hatiku tak bisa berbohong. Rasa itu tumbuh kembali dengan cepat. Tidak, engkau bukan hanya pelarianku semata karena kukembali gagal.

Engkau mungkin yang Ia janjikan untukku. Atau jikalau tidak kuharap Ia mau mendengar pintaku untuk menjadikanmu yang Ia janjikan bagiku. Aku tau saat ini aku belum pantas untukmu. Akupun terus berusaha untuk merubah diriku agar pantas untukmu.

Aku tau kini kau sedang ingin sendiri. Sedang ingin sibuk bersama teman-temanmu. Akupun dulu begitu sebelum sahabat-sahabatku mengusikku. Akupun begitu karena tau itu tanggung jawabku. Tidak, aku tidak akan mengganggumu. Tapi biarkanlah aku menunggumu. Biarkan aku memandangmu dari kejauhan dan mendukungmu. Biarkan aku jaga perasaanku padamu.

Wahai engkau yang Sang Khalik ciptakan untuk kucintai saat ini. Kumohon jangan kau paksa aku menghapusnya dari hatiku. Kumohon jangan kau jauhi diriku dengan caramu. Kumohon bersikaplah seperti biasa kepadaku.

Tapi jika engkau memang masih belum bisa mendengar pintaku. Biarlah saja aku yang menghilang dari duniamu. Biarlah saja aku yang menjauh darimu. Mungkin itu yang terbaik untukku. Mungkin dengan menghilangnya aku kau dapat mengerti perasaanku. Mungkin... Aku hanya dapat berharap seperti itu.

Sayounara, Akazukin no musume.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar